Monday, January 9, 2012

Demo Karyawan Freeport

Perbedaan upah, antara karyawan PT Freeport Indonesia dan karyawan PT Freeport di Negara lain membuat serikat pekerja PT Freeport Indonesia mendesak manajemen PT Freeport Indonesia untuk meningkatkan upah pekerja.

Tuntutan kenaikan upah sebesar US $ 7.5 adalah hal yang wajar menurut sekretaris umum SPSI (serikat pekerja seluruh Indonesia) Subianto, karena " tuntutan mereka (pekerja) untuk meningkatkan upah sebesar US $ 7.5 per jam jumlahnya lebih kecil  bila dibandingkan dengan upah pekerja PT Freeport di Negara lain," kata Subianto, dalam konperensi pers dikantornya (Jakarta, 02/10).

Bahkan menurut Subianto aksi tersebut memperoleh dukungan dari Federasi Internasional Serikat Pekerja Kimia, Tambang dan Energi (ICEM), dalam bentuk penggalangan dana bagi aksi mogok pekerja PT Freeport Indonesia.  "Kampanye solidaritas internasional, memberikan dana solidaritas pada kawan-kawan pekerja P.T.Freeport. " ungkap Subianto.

Subianto berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah pekerja dengan manajemen PT. Freeport yang telah melakukan aksinya selama 48 hari hingga hari ini. " Kami mendorong pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah ini dengan hasil yang sama-sama menguntungkan bagi kedua belah pihak" pungkas Subianto.

Sementara perwakilan SPSI PT. Freeport Indonesia Airen Koibun menilai dengan tidak adanya tranparansi dari manajemen PT. Freeport Indonesia, justru menguatkan dugaan adanya subsidi bagi upah pekerja PT Freeport di negara lain dari keuntungan yang diperoleh PT. Freeport Indonesia.

"Selama ini manajemen sangat tertutup, pekerja tidak merasakan kesejahteraan dari apa yang diperoleh Freeport. Kami sudah menurunkan tuntutan kami menjadi US $ 7,5 per jam, tapi Freeport hanya menawarkan kenaikan sebesar 30 % saja dari upah kami yang kami peroleh sebesar 2,1 US $," papar Airen.

Airen juga mengatakan bahwa Upah yang diraih oleh karyawan PT Freeport Indonesia memang telah sesuai UMK (upah minimum kota) tetapi bila dibandingkan dengan keuntungan PT Freeport Indoensia yang diperoleh, jelas upah kami sangat tidak proporsional. Dalam persoalan ini kehadiran UMK merupakan ganjalan bagi dilangsungkannya perundingan, jika PT Freeport Indonesia tetap berpatokan kepada UMK.

"Bila dibandingkan dengan UMK jelas upah kami memenuhi, tapi bila dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh jelas upah kami sangat tidak sebanding, apalagi bekerja di under ground sangat sangat berisiko tinggi," tegas Airen .

Seharusnya pihak Freeport memberikan alasan yang jelas kenapa tidak menaikan upah para pegawai, apalagi menurut sekretaris umum SPSI upah yang diminta jumlahnya masih wajar dan tidak lebih besar dari upah pegawai dari negara lain, jika PT.Freeport tidak juga memberikan alasan yang kuat maka ini bisa menguatkan dugaan adanya subsidi bagi upah pekerja Freeport di negara lain dari keuntungan yang diperoleh Freeport Indonesia.
Sebaiknya PT.Freeport Indonesia menuruti tuntutan dari para pegawai, walaupun upah yang sebelumnya sudah sesuai dengan UMK, tetapi untuk pekerjaan yang bersesiko seperti ini rasanya wajar bila para pegawai meminta kenaikan upah.

Sumber

Sistem Berkas


Sistem Berkas.
Pengertian
Sistem berkas merupakan mekanisme penyimpanan on-line serta untuk akses, baik data mau pun program yang berada dalam Sistem Operasi. Terdapat dua bagian penting dalam sistem berkas
yaitu: kumpulan berkas, sebagai tempat penyimpanan data, serta struktur direktori, yang mengatur dan menyediakan informasi mengenai seluruh berkas dalam sistem.

Atribut Pada Berkas.
Berkas diberi nama, untuk kenyamanan bagi pengguna, dan untuk acuan bagi data yang terkandung di dalamnya. Nama berkas biasanya berupa string atau karakter. Beberapa sistem membedakan penggunaan huruf besar dan kecil dalam penamaan sebuah berkas, sementara sistem yang lain menganggap kedua hal di atas sama.Ketika berkas diberi nama, maka berkas tersebut akan menjadi mandiri terhadap proses, pengguna, bahkan sistem yang membuatnya. Atribut berkas terdiri dari:
· Nama; merupakan satu-satunya informasi yang tetap dalam bentuk yang bisa dibaca oleh manusia (human-readable form)
· Type; dibutuhkan untuk sistem yang mendukung beberapa type berbeda
· Lokasi; merupakan pointer ke device dan ke lokasi berkas pada device tersebut
· Ukuran (size); yaitu ukuran berkas pada saat itu, baik dalam byte, huruf, atau pun blok
· Proteksi; adalah informasi mengenai kontrol akses, misalnya siapa saja yang boleh membaca, menulis, dan mengeksekusi berkas
· Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna; informasi ini biasanya disimpan untuk:
1. pembuatan berkas
2. modifikasi terakhir yang dilakukan pada berkas, dan
3. penggunaan terakhir berkas.
Data tersebut dapat berguna untuk proteksi, keamanan, dan monitoring penggunaan dari berkas.

Operasi Pada Berkas.
Sebuah berkas adalah jenis data abstrak. Untuk mendefinisikan berkas secara tepat, kita perlu melihat operasi yang dapat dilakukan pada berkas tersebut. Sistem operasi menyediakan system calls untuk membuat, membaca, menulis, mencari, menghapus, dan sebagainya. Berikut dapat kita lihat apa yang harus dilakukan sistem operasi pada keenam operasi dasar pada berkas.
· Membuat sebuah berkas : Ada dua cara dalam membuat berkas. Pertama, tempat baru di dalam sistem berkas harus di alokasikan untuk berkas yang akan dibuat. Kedua, sebuah direktori harus mempersiapkan tempat untuk berkas baru, kemudian direktori tersebut akan mencatat nama berkas dan lokasinya pada sistem berkas.
· Menulis pada sebuah berkas : Untuk menulis pada berkas, kita menggunakan system call beserta nama berkas yang akan ditulisi dan informasi apa yang akan ditulis pada berkas. Ketika diberi nama berkas, sistem mencari ke direktori untuk mendapatkan lokasi berkas. Sistem juga harus menyimpan penunjuk tulis pada berkas dimana penulisan berikut akan ditempatkan. Penunjuk tulis harus diperbaharui setiap terjadi penulisan pada berkas.
· Membaca sebuah berkas : Untuk dapat membaca berkas, kita menggunakan system call beserta nama berkas dan di blok memori mana berkas berikutnya diletakkan. Sama seperti menulis, direktori mencari berkas yang akan dibaca, dan sistem menyimpan penunjuk baca pada berkas dimana pembacaan berikutnya akan terjadi. Ketika pembacaan dimulai, penunjuk baca harus diperbaharui. Sehingga secara umum, suatu berkas ketika sedang dibaca atau ditulis, kebanyakan sistem hanya mempunyai satu penunjuk, baca dan tulis menggunakan penunjuk yang sama, hal ini menghemat tempat dan mengurangi kompleksitas sistem.
· Menempatkan kembali sebuah berkas : Direktori yang bertugas untuk mencari berkas yang bersesuaian, dan mengembalikan lokasi berkas pada saat itu. Menempatkan berkas tidak perlu melibatkan proses I/O. Operasi sering disebut pencarian berkas.
· Menghapus sebuah berkas : Untuk menghapus berkas kita perlu mencari berkas tersebut di dalam direktori. Setelah ditemukan kita membebaskan tempat yang dipakai berkas tersebut (sehingga dapat digunakkan oleh berkas lain) dan menghapus tempatnya di direktori.
· Memendekkan berkas : Ada suatu keadaan dimana pengguna menginginkan atribut dari berkas tetap sama tetapi ingin menghapus isi dari berkas tersebut. Fungsi ini mengizinkan semua atribut tetap sama tetapi panjang berkas menjadi nol, hal ini lebih baik dari pada memaksa pengguna untuk menghapus berkas dan membuatnya lagi.

Metode Akses.

Akses Secara Berurutan.
Ketika digunakan, informasi penyimpanan berkas harus dapat diakses dan dibaca ke dalam memori komputer. Beberapa sistem hanya menyediakan satu metode akses untuk berkas. Pada sistem yang lain, contohnya IBM, terdapat banyak dukungan metode akses yang berbeda. Masalah pada sistem tersebut adalah memilih yang mana yang tepat untuk digunakan pada satu aplikasi tertentu.
Sequential Access merupakan metode yang paling sederhana. Informasi yang disimpan dalam berkas diproses berdasarkan urutan. Operasi dasar pada suatu berkas adalah tulis dan baca. Operasi baca membaca berkas dan meningkatkan pointer berkas selama di jalur lokasi I/O. Operasi tulis menambahkan ke akhir berkas dan meningkatkan ke akhir berkas yang baru. Metode ini didasarkan pada tape model sebuah berkas, dan dapat bekerja pada kedua jenis device akses (urut mau pun acak).
Akses Langsung.
Direct Access merupakan metode yang membiarkan program membaca dan menulis dengan cepat pada berkas yang dibuat dengan fixed-length logical order tanpa adanya urutan. Metode ini sangat berguna untuk mengakses informasi dalam jumlah besar. Biasanya database memerlukan hal seperti ini. Operasi berkas pada metode ini harus dimodifikasi untuk menambahkan nomor blok sebagai parameter. Pengguna menyediakan nomor blok ke sistem operasi biasanya sebagai nomor blok relatif, yaitu indeks relatif terhadap awal berkas. Penggunaan nomor blok relatif bagi sistem operasi adalah untuk memutuskan lokasi berkas diletakkan dan membantu mencegah pengguna dari pengaksesan suatu bagian sistem berkas yang bukan bagian pengguna tersebut.
Akses Dengan Menggunakan Indeks.
Metode ini merupakan hasil dari pengembangan metode direct access. Metode ini memasukkan indeks untuk mengakses berkas. Jadi untuk mendapatkan suatu informasi suatu berkas, kita mencari dahulu di indeks, lalu menggunakan pointer untuk mengakses berkas dan mendapatkan informasi tersebut. Namun metode ini memiliki kekurangan, yaitu apabila berkas-berkas besar, maka indeks berkas tersebut akan semakin besar. Jadi solusinya adalah dengan membuat 2 indeks, indeks primer dan indeks sekunder. Indeks primer memuat pointer ke indeks sekunder, lalu indeks sekunder menunjuk ke data yang dimaksud.

Struktur Direktori.

Operasi Pada Direktori.
Operasi-operasi yang dapat dilakukan pada direktori adalah:
1. Mencari berkas, kita dapat menemukan sebuah berkas didalam sebuah struktur direktori. Karena berkas-berkas memiliki nama simbolik dan nama yang sama dapat mengindikasikan keterkaitan antara setiap berkas-berkas tersebut, mungkin kita berkeinginan untuk dapat menemukan seluruh berkas yang nama-nama berkas membentuk pola khusus.
2. Membuat berkas, kita dapat membuat berkas baru dan menambahkan berkas tersebut kedalam direktori.
3. Menghapus berkas, apabila berkas sudah tidak diperlukan lagi, kita dapat menghapus berkas tersebut dari direktori.
4. Menampilkan isi direktori, kita dapat menampilkan seluruh berkas dalam direktori, dan kandungan isi direktori untuk setiap berkas dalam daftar tersebut.
5. Mengganti nama berkas, karena nama berkas merepresentasikan isi dari berkas kepada user, maka user dapat merubah nama berkas ketika isi atau penggunaan berkas berubah. Perubahan nama dapat merubah posisi berkas dalam direktori.
6. Melintasi sistem berkas, ini sangat berguna untuk mengakses direktori dan berkas didalam struktur direktori.
Direktori Satu Tingkat.
Ini adalah struktur direktori yang paling sederhana. Semua berkas disimpan di dalam direktori yang sama. Struktur ini tentunya memiliki kelemahan jika jumlah berkasnya bertambah banyak, karena tiap berkas mesti memiliki nama yang unik.
Direktori Dua Tingkat.
Kelemahan yang ada pada direktori tingkat satu dapat diatas pada sistem direktori dua tingkat. Caranya ialah dengan membuat direktori secara terpisah. Pada direktori tingkat dua, setiap pengguna memiliki direktori berkas sendiri (UFD). Setiap UFD memiliki struktur yang serupa, tapi hanya berisi berkas-berkas dari seorang pengguna.
Direktori Dengan Struktur Tree.
Struktur direktori dua tingkat bisa dikatakan sebagai pohon dua tingkat. Sebuah direktori dengan struktur pohon memiliki sejumlah berkas atau subdirektori lagi. Pada penggunaan yang normal setiap pengguna memiliki direktorinya sendiri-sendiri. Selain itu pengguna tersebut dapat memiliki subdirektori sendiri lagi.
Dalam struktur ini dikenal dua istilah, yaitu path relatif dan path mutlak. Path relatif adalah path yang dimulai dari direktori yang aktif. Sedangkan path mutlak adalah path yang dimulai dari direktori akar.
Direktori Dengan Struktur Acyclic-Graph.
Jika ada sebuah berkas yang ingin diakses oleh dua pengguna atau lebih, maka struktur ini menyediakan fasilitas "sharing", yaitu penggunaan sebuah berkas secara bersama-sama. Hal ini tentunya berbeda dengan struktur pohon, dimana pada struktur tersebut penggunaan berkas atau direktori secara bersama-sama dilarang. Pada struktur "Acyclic-Graph", penggunaan berkas atau direktori secara bersama-sama diperbolehkan. Tapi pada umumnya struktur ini mirip dengan struktur pohon.
Direktori Dengan Struktur Graph.
Masalah yang sangat utama pada struktur direktori "Acyclic-Graph" adalah kemampuan untuk memastikan tidak-adanya siklus. Jika pada struktur 2 tingkat direktori, seorang pengguna dapat membuat subdirektori, maka akan kita dapatkan direktori dengan struktur pohon. Sangatlah mudah untuk tetap mempertahankan sifat pohon setiap kali ada penambahan berkas atau subdirektori pada direktori dengan struktur pohon. Tapi jika kita menambahkan sambungan pada direktori dengan struktur pohon, maka akan kita dapatkan direktori dengan struktur graph sederhana.

Proteksi Berkas.
Ketika kita menyimpan informasi dalam sebuah sistem komputer, ada dua hal yang harus menjadi perhatian utama kita. Hal tersebut adalah:
1. Reabilitas dari sebuah system.
Maksud dari reabilitas sistem adalah kemampuan sebuah sistem untuk melindungi informasi yang telah disimpan agar terhindar dari kerusakan, dalam hal ini adalah perlindungan secara fisik pada sebuah berkas. Reabilitas sistem dapat dijaga dengan membuat cadangan dari setiap berkas secara manual atau pun otomatis, sesuai dengan layanan yang dari sebuah sistem operasi. Reabilitas Sistem akan dibahas lebih lanjut pada bagian berjudul Kehandalan Disk di Bab 6.
2. Proteksi (Perlindungan) terhadap sebuah berkas.
Perlindungan terhadap berkas dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Pada bagian ini, kita akan membahas secara detil mekanisme yang diterapkan dalam melindungi sebuah berkas.

Struktur Sistem Berkas.
Disk menyediakan sebagian besar tempat penyimpanan dimana sistem berkas dikelola dikelola. Untuk meningkatkan efisiensi I/O, pengiriman data antara memori dan disk dilakukan dalam setiap blok. Setiap blok merupakan satu atau lebih sektor. Setiap disk memiliki ukuran yang berbeda-beda, biasanya berukuran 512 bytes. Disk memiliki dua karakteristik penting yang menjadikan disk sebagai media yang tepat untuk menyimpan berbagai macam berkas, yaitu:
· Disk tersebut dapat ditulis ulang di disk tersebut, hal ini memungkinkan untuk membaca, memodifikasi, dan menulis di disk tersebut.
· Dapat diakses langsung ke setiap blok di disk. Hal ini memudahkan untuk mengakses setiap berkas baik secara berurut mau pun tidak berurut, dan berpindah dari satu berkas ke berkas lain dengan hanya mengangkat head disk dan menunggu disk berputar.
Organisasi Sistem Berkas.
Sistem operasi menyediakan sistem berkas agar data mudah disimpan, diletakkan dan diambil kembali dengan mudah. Terdapat dua masalah desain dalam membangun suatu sistem berkas. Masalah pertama adalah definisi dari sistem berkas. Hal ini mencakup definisi berkas dan atributnya, operasi ke berkas, dan struktur direktori dalam mengorganisasikan berkas-berkas. Masalah kedua adalah membuat algoritma dan struktur data yang memetakan struktur logikal sistem berkas ke tempat penyimpanan sekunder. Pada dasarnya sistem berkas tersusun atas beberapa tingkatan, yaitu (dari yang terendah):
· I/O control, terdiri atas driver device dan interrupt handler. Driver device adalah perantara komunikasi antara sistem operasi dengan perangkat keras.
· Basic file system, diperlukan untuk mengeluarkan perintah generik ke device driver untuk baca dan tulis pada suatu blok dalam disk.
· File-organization module, informasi tentang alamat logika dan alamat fisik dari berkas tersebut. Modul ini juga mengatur sisa disk dengan melacak alamat yang belum dialokasikan dan menyediakan alamat tersebut saat user ingin menulis berkas ke dalam disk.
· Logical file system, tingkat ini berisi informasi tentang simbol nama berkas, struktur dari direktori, dan proteksi dan sekuriti dari berkas tersebut.